Pusat Perbukuan, SIPLah, dan Buku Elektronik: Ekosistem Buku Sekolah Modern
Zaman berubah, cara sekolah belanja buku pun ikut berubah. BOS 2025 mendorong sekolah buat masuk ke ekosistem buku yang lebih terkurasi, transparan, dan digital.
Tiga kata kunci penting di sini: Pusat Perbukuan, SIPLah, dan Buku Sekolah Elektronik (BSE).
Apa Itu Pusat Perbukuan?
Pusat Perbukuan adalah lembaga resmi di bawah Kemendikbud yang bertugas:
Kurasi dan evaluasi buku
Memberi nomor buku nasional
Menjamin buku sesuai kurikulum dan usia siswa
Sekolah hanya boleh beli buku yang sudah direkomendasikan oleh Pusat Perbukuan. Ini supaya kualitas dan kesesuaian isi buku bisa dipertanggungjawabkan.
Baca juga: 10% Wajib untuk Buku? Ini Alasan dan Strategi Cerdas Sekolah
SIPLah: Toko Online Resmi Sekolah
Belanja buku sekarang bisa lewat Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah). Di sinilah sekolah bisa:
Cari vendor buku resmi
Bandingkan harga
Pastikan transaksi tercatat digital dan sah
Jangan asal beli buku dari luar sistem. Kalau vendor-nya nggak terdaftar, bisa jadi belanja dianggap tidak sah saat audit.
Buku Sekolah Elektronik (BSE)
Kalau sekolah belum mampu beli buku cetak, atau mau nambah referensi? Gunakan BSE. Ini versi digital dari buku resmi yang bisa diakses gratis oleh sekolah.
Manfaat BSE:
Bisa diakses kapan saja
Bebas biaya cetak
Aman karena sudah dikurasi pemerintah
Cek juga: Digitalisasi Sekolah Lewat BOS: Bagaimana Sekolah Bisa Memanfaatkannya?
Jenis Buku yang Boleh Dibeli
BOS 2025 membolehkan pembelian:
Buku teks utama: sesuai mapel dan kurikulum
Buku pengayaan: seperti cerita rakyat, sains populer, dan biografi
Buku karakter dan literasi
Buku nonteks dan buku elektronik
Tapi semua tetap harus melalui jalur yang sah dan sesuai standar.
Peran OPS dalam Ekosistem Buku
Memastikan buku yang dibeli sudah masuk daftar kurasi
Menginput belanja buku di ARKAS
Bantu guru cari referensi dari BSE
Pantau harga dan vendor SIPLah
OPS itu navigator digital buat belanja buku zaman sekarang, bre!
Penutup
Ekosistem buku sekolah sekarang udah makin rapi. Lewat Pusat Perbukuan, SIPLah, dan BSE, semua bisa terjamin kualitas dan keterbukaannya.
Tugas kita sebagai OPS? Pastikan sekolah ikut arus ini dengan cerdas. Biar buku nggak cuma ada, tapi juga berdampak buat siswa.
Gabung dalam percakapan