Belajar Coding & AI Mulai dari SD: Tantangan & Kesempatan untuk Guru

BOS 2025 dorong pembelajaran coding dan AI sejak SD. Ini tantangan dan peluangnya bagi guru
coding-dan-ai-di-sekolah

Dulu, coding dan AI cuma ada di dunia kampus atau startup. Sekarang? Mulai SD aja udah bakal belajar! BOS 2025 bawa angin perubahan ke arah sana.

Tapi tunggu, bre… ini bukan soal “anak SD disuruh bikin robot.” Ini soal kenalan sama cara berpikir komputasional. Alias belajar logika, struktur, dan solusi.

Nah, guru punya peran penting banget di sini. Yuk kita bahas gimana tantangan dan peluangnya!

Kenapa Coding & AI Masuk Kurikulum?

Dunia kerja ke depan bakal dikuasai teknologi. Mulai dari otomasi, AI, sampai big data. Anak-anak kita harus siap dari awal.

Makanya, coding dan AI sekarang jadi bagian dari kompetensi abad 21. Ini selaras juga sama prinsip Kurikulum Merdeka: fleksibel, kontekstual, dan relevan dengan masa depan.

Baca juga: Deep Learning: Bukan Cuma Hafalan, Ini Cara Belajar Masa Kini

Gimana Caranya Guru Bisa Ngajar Coding?

Tenang bre, nggak semua guru harus jadi programmer. Pemerintah udah siapin pelatihan berjenjang lewat BOS 2025:

  • TOT (Training of Trainers)

  • In-1 (pelatihan teori)

  • On (praktek di kelas)

  • In-2 (refleksi dan penguatan)

Pelatihannya bisa lewat LPD atau UPT daerah, dan sekolah bisa pilih yang paling sesuai.

Cek juga: Sistem Baru Pelatihan Guru: Fleksibel, Digital, dan Berbasis Kebutuhan

Tantangan di Lapangan

Nggak mulus-mulus amat, sih. Beberapa tantangan yang sering muncul:

  • Kesiapan guru yang belum familiar sama materi digital

  • Minimnya perangkat di sekolah

  • Kurikulum lokal belum selaras

  • Waktu belajar yang padat

Tapi itu bukan alasan buat mundur. Justru ini peluang buat guru jadi pelopor perubahan.

Strategi Biar Guru Gak Keteteran

  1. Mulai dari yang sederhana
    ajarkan logika berpikir, urutan langkah, atau algoritma dasar pakai permainan

  2. Gunakan sumber terbuka
    banyak platform coding ramah anak seperti Scratchjr, Tynker, dan Blockly

  3. Kolaborasi antar guru
    buat komunitas belajar kecil di sekolah

  4. Libatkan siswa sebagai fasilitator
    kadang anak justru lebih cepat paham!

Kalau udah jalan, pasti kerasa serunya. Siswa lebih aktif, guru lebih berkembang.

Penutup

Masukin coding dan AI ke sekolah bukan buat gaya-gayaan. Tapi biar anak kita paham cara kerja teknologi, bukan cuma jadi pemakai.

BOS 2025 kasih dukungan penuh. Tinggal gimana sekolah dan guru siap ambil kesempatan. Yuk kita siapin generasi digital yang nggak cuma melek gadget, tapi juga paham cara kerjanya.

Halo! Saya adalah Operator Sekolah yang bertugas di beberapa sekolah negeri dan swasta. Sudah lebih dari 4 tahun saya menjalani peran ini, dan banyak pengalaman berharga yang saya temui. Menjadi OPS bukan cuma soal administrasi. Setiap minggu selalu saja ada hal baru: sistem berubah, aturan diperbarui, dan saya harus terus belajar serta beradaptasi. Memang, pekerjaan ini nggak selalu mudah. Kadang menguras waktu, tenaga, bahkan emosi. Tapi saya menjalaninya dengan hati. Ada lelah, tapi juga ada bangga, karena bisa ikut mendukung kelancaran administrasi pendidikan. Lewat blog ini, saya ingin berbagi pengalaman, cerita, dan ilmu seputar dunia OPS. Semoga bisa jadi referensi dan penyemangat buat rekan-rekan operator sekolah di seluruh Indonesia. Yuk, kita terus tumbuh dan berbagi bersama!