Deep Learning: Bukan Cuma Hafalan, Ini Cara Belajar Masa Kini

Deep learning dalam BOS 2025 ajak sekolah ubah cara ngajar fokus pemahaman, bukan sekadar hafalan
deep-learning

Kalau dulu belajar identik dengan ngafal mati, sekarang beda cerita, bre. BOS 2025 ngasih arah baru: deep learning alias pembelajaran mendalam. Bukan cuma paham materi, tapi ngerti, nalar, dan bisa pakai di kehidupan nyata.

Sekolah nggak boleh lagi sekadar ngejar nilai. Harus bangun pemikiran kritis, rasa ingin tahu, dan kreativitas. Nah, di sinilah peran deep learning jadi penting.

Apa Itu Deep Learning?

Deep learning di sini bukan AI ya, bre. Tapi metode belajar yang ngajak siswa:

  • Aktif berpikir, bukan pasif terima

  • Ngerti konsep, bukan cuma definisi

  • Diskusi, eksplorasi, dan pemecahan masalah

  • Refleksi dari pengalaman nyata

Intinya, siswa dilatih mikir kayak manusia hidup. Bukan robot isi LKS.

Baca juga: Panduan Lengkap BOS 2025: Reformasi Dana Pendidikan untuk Masa Depan Indonesia

Kenapa Deep Learning Masuk BOS 2025?

Karena hasil belajar anak-anak Indonesia masih banyak yang di bawah standar global. Salah satunya ya karena model belajarnya terlalu dangkal.

Pemerintah sadar, kalau mau siswa kita bisa bersaing, harus mulai dari cara ngajarnya. Makanya, lewat BOS 2025, pelatihan guru diarahkan ke sini.

Siapa yang Dilibatkan?

Untuk ngejalanin ini, pelatihan guru dilakukan lewat:

  • LPD (Lembaga Penyedia Diklat) resmi

  • UPT di tiap daerah

  • Kolaborasi dengan kampus dan komunitas belajar

Model pelatihannya juga gak sekali duduk, tapi bertahap:

  1. TOT (Training of Trainers)

  2. In-1 (Pelatihan awal)

  3. On (Praktik di kelas)

  4. In-2 (Refleksi dan penguatan)

Cek juga: Sistem Baru Pelatihan Guru: Fleksibel, Digital, dan Berbasis Kebutuhan

Apa Peran OPS dan Sekolah?

Operator sekolah punya peran penting, bre:

  • Masukkan kegiatan pelatihan ini dalam RKAS

  • Koordinasi sama guru & kepala sekolah soal kebutuhan diklat

  • Pastikan anggaran mendukung pelatihan dan praktik nyata

Jangan lupa, pelatihan ini bukan beban tambahan, tapi investasi kualitas.

Contoh Deep Learning di Sekolah

Misalnya nih:

Alih-alih ngafalin rumus luas segitiga, siswa diajak ukur halaman sekolah dan bikin proyek taman mini berdasarkan perhitungan itu.

Atau:

Di pelajaran IPS, siswa diminta wawancara pedagang pasar buat bahas konsep ekonomi mikro. Belajar dari dunia nyata, bre.

Penutup

Deep learning ngajak kita move on dari cara belajar zaman dulu. BOS 2025 udah buka jalannya, tinggal sekolah dan guru yang harus ambil peran.

Dengan cara ini, siswa kita bisa tumbuh bukan cuma pinter ujian, tapi juga siap jadi pemikir masa depan.

Halo! Saya adalah Operator Sekolah yang bertugas di beberapa sekolah negeri dan swasta. Sudah lebih dari 4 tahun saya menjalani peran ini, dan banyak pengalaman berharga yang saya temui. Menjadi OPS bukan cuma soal administrasi. Setiap minggu selalu saja ada hal baru: sistem berubah, aturan diperbarui, dan saya harus terus belajar serta beradaptasi. Memang, pekerjaan ini nggak selalu mudah. Kadang menguras waktu, tenaga, bahkan emosi. Tapi saya menjalaninya dengan hati. Ada lelah, tapi juga ada bangga, karena bisa ikut mendukung kelancaran administrasi pendidikan. Lewat blog ini, saya ingin berbagi pengalaman, cerita, dan ilmu seputar dunia OPS. Semoga bisa jadi referensi dan penyemangat buat rekan-rekan operator sekolah di seluruh Indonesia. Yuk, kita terus tumbuh dan berbagi bersama!