Bagaimana Jika Ijazah Rusak, Salah Tulis, atau Hilang?

Ijazah

Ijazah Rusak, Salah Tulis, atau Hilang?

Kenyataan di lapangan, ijazah bisa saja rusak, hilang, atau malah ada kesalahan tulis nama. Nah, di Pedoman Ijazah 2025, semua itu sudah diantisipasi dengan alur perbaikan dan penerbitan ulang. Jadi tenang, asal kamu tahu caranya.

Ijazah Salah Tulis

Misalnya:

  • Nama siswa typo

  • Tanggal lahir nggak sesuai

  • Atau salah penulisan gelar kepala sekolah

Langkahnya:

  1. Pemilik ijazah mengajukan permohonan perbaikan lewat sekolah.

  2. Sekolah memverifikasi, lalu ajukan ke  Dinas Pendidikan.

  3. Kalau disetujui, Pusdatin akan kasih Nomor Ijazah Nasional (NIN) baru.

  4. Sekolah mencetak ulang ijazah dengan data yang sudah benar.

Catatan: Jika sekolah sudah tidak aktif, maka permohonan ditujukan ke dinas, kementerian, atau atase pendidikan (untuk SILN)

Ijazah Hilang atau Rusak Berat

Syaratnya:

  • Surat keterangan hilang dari kepolisian

  • Fotokopi ijazah (kalau ada)

  • Akta kelahiran dan KTP/KK

  • Surat pernyataan tanggung jawab bermeterai

Langkahnya:

  1. Ajukan permohonan ke sekolah.

  2. Sekolah verifikasi dan teruskan ke dinas/kementerian.

  3. Jika disetujui, ijazah bisa diterbitkan ulang atau diganti dengan Surat Keterangan Pengganti Ijazah.

Kalau Data Sudah Nggak Ada?

Kalau sekolahnya tutup, data nggak ditemukan, dan sistem juga nggak ada? Tenang. bisa pakai 2 orang saksi yang:

  • Punya ijazah/laporan belajar dari tahun yang sama

  • Pernah bekerja di sekolah tersebut

Mereka harus buat surat pernyataan bermeterai dan siap bertanggung jawab secara hukum.

Intinya:

  1. Semua perbaikan harus lewat jalur resmi dan sistem kementerian

  2. OPS harus tahu prosedur ini biar bisa bantu siswa/alumni dengan cepat

  3. Jangan sampai siswa kehilangan hak karena nggak tahu caranya

Selanjutnya, yuk bahas soal Biaya Penerbitan Ijazah Ditanggung BOS, Tidak Boleh Ada Pungutan!


Halo! Saya adalah Operator Sekolah yang bertugas di beberapa sekolah negeri dan swasta. Sudah lebih dari 4 tahun saya menjalani peran ini, dan banyak pengalaman berharga yang saya temui. Menjadi OPS bukan cuma soal administrasi. Setiap minggu selalu saja ada hal baru: sistem berubah, aturan diperbarui, dan saya harus terus belajar serta beradaptasi. Memang, pekerjaan ini nggak selalu mudah. Kadang menguras waktu, tenaga, bahkan emosi. Tapi saya menjalaninya dengan hati. Ada lelah, tapi juga ada bangga, karena bisa ikut mendukung kelancaran administrasi pendidikan. Lewat blog ini, saya ingin berbagi pengalaman, cerita, dan ilmu seputar dunia OPS. Semoga bisa jadi referensi dan penyemangat buat rekan-rekan operator sekolah di seluruh Indonesia. Yuk, kita terus tumbuh dan berbagi bersama!

Gabung dalam percakapan