Mengapa Pembelajaran Koding dan AI Harus Masuk Kurikulum Sekolah?
Pernah kepikiran nggak, Bre, kenapa anak-anak zaman sekarang harus bisa ngoding atau paham AI? Bukan cuma karena biar bisa kerja di Google atau bikin startup, tapi karena... dunia kita berubah cepat banget!
Era digital bukan lagi masa depan, tapi masa kini. Teknologi udah nyelusup ke semua aspek hidup. Kalau siswa kita masih berkutat di soal-soal hitungan manual dan hapalan murni, gimana bisa bersaing?
Nah, inilah kenapa pembelajaran koding dan AI harus jadi bagian dari kurikulum sekolah. Bukan buat ikut tren, tapi buat menyiapkan mereka menghadapi dunia yang makin kompleks.
Apa itu Koding dan Kecerdasan Artifisial?
Koding itu sederhananya bahasa yang dipakai buat ngobrol sama mesin. Sedangkan AI (Artificial Intelligence) adalah kecerdasan buatan yang bikin mesin bisa “berpikir” dan bikin keputusan.
Dua hal ini bukan cuma buat programmer. Anak SD pun udah bisa belajar dasar-dasarnya lewat game, logika blok, dan simulasi kehidupan nyata.
Baca selengkapnya: Apa Itu Koding dan Kecerdasan Artifisial?
Tujuan Pembelajaran Koding dan AI di Sekolah
Menurut dokumen resmi dari Kemendikdasmen, ada beberapa tujuan besar:
-
Meningkatkan literasi digital
-
Membangun pola pikir logis dan komputasional
-
Mengembangkan etika teknologi sejak dini
-
Mempersiapkan talenta digital masa depan
-
Mengurangi kesenjangan akses teknologi di daerah
Data dan Fakta
Berdasarkan laporan GitHub 2024:
-
Indonesia punya lebih dari 3,5 juta developer aktif!
-
Tapi masih kekurangan sekitar 9 juta pekerja digital pada 2030.
Literasi digital nasional masih tergolong “sedang” (skor 3,54).
Artinya, kita harus bergerak lebih cepat.
Tantangan yang Perlu Diwaspadai
Meski urgensinya besar, realisasinya masih banyak tantangan:
-
Guru belum siap ajar materi teknologi
-
Sekolah belum punya infrastruktur (komputer, internet)
-
Kurikulum masih padat
-
Belum semua orang tua paham pentingnya skill digital
Nah, makanya perlu strategi khusus yang dibahas di artikel berikutnya
🔗 Cara Menerapkan Koding dan AI dalam Pembelajaran di Sekolah
Bagaimana Implementasinya?
Pemerintah merancang pembelajaran koding & AI:
-
SD kelas 5–6: 2 jam/minggu
-
SMP & SMA/SMK: Hingga 5 jam/minggu
-
Bisa lewat mata pelajaran khusus, ekstrakurikuler, atau terintegrasi ke pelajaran lain
Detail struktur bisa dibaca di sini:
Arah Kebijakan Pemerintah: Koding dan AI di Kurikulum Nasional
Penutup
Pembelajaran koding dan AI bukan soal teknis doang. Ini soal membentuk cara berpikir, melatih problem solving, dan memperluas wawasan siswa sejak dini.
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
FAQ
Q: Apakah semua sekolah wajib punya pelajaran koding & AI?
A: Saat ini masih dalam bentuk pilihan, tetapi diarahkan untuk jadi bagian utama kurikulum nasional secara bertahap.
Q: Bagaimana dengan sekolah di daerah?
A: Pemerintah menyiapkan sistem bertahap & blended learning, termasuk pendekatan unplugged (tanpa komputer).
Q: Apakah guru wajib menguasai AI?
A: Tidak harus mahir, tapi perlu memahami konsep dasarnya & mendapatkan pelatihan.
Gabung dalam percakapan