Strategi Mencegah Kesalahan Data Dapodik untuk Kelulusan

strategi-mencegah-kesalahan-data
Menyusun Berkas

Satu hal yang bikin OPS deg-degan tiap tahun:  

“Data di Dapodik udah valid belum ya?”

Soalnya, kalau salah satu data siswa kelas akhir nggak beres, bisa:

  • Gagal masuk DNS

  • Gagal masuk DNT

  • Gagal dapet NIN

  • Ujungnya... ijazah nggak bisa diterbitkan

Nah, daripada panik di akhir, lebih baik kita antisipasi sejak awal. Berikut ini strategi anti panik buat kamu, Bre!

Bersihkan Data Sejak Semester Ganjil

Mulai semester ganjil (Juli–Desember), langsung:

  • Cek identitas siswa: Nama lengkap, NISN, NIK, tempat & tanggal lahir

  • Cocokkan data dengan  akta kelahiran dan KK

  • Pastikan  rombel & kurikulum sudah terisi dengan benar

Jangan tunggu semester genap!

Gunakan Fitur Validasi di Dapodik

Dapodik punya fitur validasi otomatis yang sering diabaikan:

  • Gunakan menu "Validasi Individu" dan "Validasi Sekolah"

  • Perhatikan warning dan error yang muncul

Jangan cuma di bypass  ya. Tiap warning bisa berujung  residu DNS nanti!

Cocokkan dengan Dokumen Asli

Satu hal yang wajib: jangan percaya sepenuhnya pada isian Dapodik tanpa cek dokumen fisik

Sebelum entri:

  • Bandingkan dengan akta kelahiran, KK, dan rapor

  • Kalau data siswa berubah (misalnya ganti nama atau NIK), pastikan ada **berkas pendukung**

Koordinasi dengan Wali Kelas dan Guru BK

OPS bukan cenayang. Kadang ada perubahan data tapi kita nggak dikabarin.  

Solusinya:

  • Minta wali kelas ikut cek data siswanya

  • Jadwalkan sesi cek bersama per kelas

Lebih enak diurus sekarang daripada mepet SKL keluar.

Backup dan Arsip Rutin

  1. Simpan salinan PDF hasil sinkron terakhir tiap akhir bulan

  2. Buat daftar siswa kelas akhir beserta status validasinya

  3. Arsipkan bukti input, terutama untuk siswa pindahan

Kalau ada audit atau cek data mendadak, kamu nggak kelabakan. Intinya, validasi Dapodik itu bukan kerja menjelang kelulusan tapi kerja sepanjang tahun yang harus terus disisir dan dibersihkan.


Halo! Saya adalah Operator Sekolah yang bertugas di beberapa sekolah negeri dan swasta. Sudah lebih dari 4 tahun saya menjalani peran ini, dan banyak pengalaman berharga yang saya temui. Menjadi OPS bukan cuma soal administrasi. Setiap minggu selalu saja ada hal baru: sistem berubah, aturan diperbarui, dan saya harus terus belajar serta beradaptasi. Memang, pekerjaan ini nggak selalu mudah. Kadang menguras waktu, tenaga, bahkan emosi. Tapi saya menjalaninya dengan hati. Ada lelah, tapi juga ada bangga, karena bisa ikut mendukung kelancaran administrasi pendidikan. Lewat blog ini, saya ingin berbagi pengalaman, cerita, dan ilmu seputar dunia OPS. Semoga bisa jadi referensi dan penyemangat buat rekan-rekan operator sekolah di seluruh Indonesia. Yuk, kita terus tumbuh dan berbagi bersama!

Gabung dalam percakapan