Operator Sekolah Itu Harus Jago Multitasking

Jadi operator sekolah itu bukan cuma input data, tapi harus jago multitasking dan sabar ekstra, karena tugasnya bisa datang bertubi-tubi tanpa henti!

Kenapa Jadi Operator Itu Harus Jago Multitasking (dan Sabar Setengah Mati)

Awalnya kupikir tugas operator sekolah itu ringan. Cuma input data, kirim sinkronisasi, terus santai nonton YouTube sambil ngopi. Tapi ternyata...

Enggak semudah itu, Ferguso 😅

Hari-hariku berubah drastis setelah resmi jadi operator sekolah. Rutinitasku nggak lagi sesederhana buka Excel dan klik-klik Dapodik. Tiba-tiba saja aku jadi ‘pusat kendali’ berbagai hal di sekolah. Dan entah gimana, semua yang berbau teknologi, kayaknya langsung nyangkut ke pundakku.

Multitasking? Itu Udah Makanan Sehari-hari!

Bayangin deh, pagi-pagi baru duduk, niatnya mau nginput data siswa baru. Belum juga selesai satu baris, tiba-tiba guru datang minta tolong buat reset password akun belajar.id. Di sela-sela itu, kepala sekolah nyuruh ngecek ARKAS karena katanya “nggak bisa dibuka”. Dan belum sempat napas, wali kelas nanya, “Pak, nilai rapor udah bisa diinput belum?”

Yaaa, begitulah…
Belum kelar satu tugas, datang dua lagi. Belum selesai dua, muncul empat lagi. Kalau otak ini kayak tab di Chrome, mungkin udah nge-hang dari tadi.

Sabar Setengah Mati? Iya, Harus Banget!

Satu hal yang nggak kalah penting selain jago multitasking adalah: sabar luar biasa.

Kenapa? Karena:

  • Dapodik bisa tiba-tiba error padahal deadline tinggal hitungan jam.

  • Aplikasi sinkronisasi suka ngambek kalau koneksi Wi-Fi lemah.

  • Guru-guru sering minta tolong mepet deadline: “Pak, bisa bantuin isi rapor sekarang nggak?” (padahal jam pulang).

  • Printer mogok pas lagi butuh cetak berkas BOS.

  • Dan... kamu tetap harus senyum sambil bilang, “Oke, saya bantu, Bu.”

Kadang aku mikir, jadi operator itu harus punya jiwa prajurit, hati selembut kapas, dan kesabaran level malaikat. Serius.

Operator Sekolah Itu Bukan Sekadar “Petugas Input Data”

Orang luar sering lihat kerja kita cuma duduk depan laptop. Tapi mereka nggak tahu betapa cepatnya kita harus berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain:

  • Dari nginput Dapodik, pindah ke upload RKAS di ARKAS.

  • Dari download data di Verval, langsung beralih ke install ANBK.

  • Dari bantu guru input nilai, terus buru-buru perbaiki jaringan Wi-Fi yang mati sendiri.

Satu menit pegang mouse, menit berikutnya pegang obeng. Terus lanjut pegang kepala sendiri karena pusing.

Kalau Nggak Bisa Multitasking, Bisa Gagal Total

Ada masa di mana semua tugas datang barengan. PPDB, data BOS, input ANBK, pelaporan SPJ, semuanya minta didahulukan. Nggak ada yang mau ngalah. Dan waktu itu... kamu sendirian.

Di sinilah kemampuan multitasking diuji. Kamu harus pintar mengatur prioritas. Harus tahu mana yang deadline-nya mepet dan mana yang bisa ditunda. Harus bisa kerja cepat, tapi tetap teliti. Satu kesalahan input bisa bikin data kacau dan urusannya panjang.

Jadi Operator Itu Nggak Bisa Sembarangan

Harus kuat. Harus tahan banting. Harus tahan tekanan. Tapi juga harus pintar cari celah buat tetap waras.

Untungnya sekarang udah banyak grup dan komunitas tempat curhat dan belajar bareng sesama operator. Di situ aku merasa nggak sendirian. Ternyata banyak juga yang ngalamin hal yang sama.

Multitasking + Sabar = Operator Sejati

Kalau kamu baru mulai jadi operator sekolah, pesan dariku cuma satu: kuatkan mental, perkuat otak kanan dan kiri, dan siapkan kopi!

Karena pekerjaan ini bukan soal input data doang, tapi soal mengelola sistem kehidupan sekolah yang rumit dan penuh kejutan.

Dan ingat…
Kalau kamu merasa lelah, itu artinya kamu memang sedang menjalankan peran penting yang tidak semua orang sanggup jalani.


Tag:

#OperatorSekolah #Multitasking #CeritaOperator

Halo! Saya adalah Operator Sekolah yang bertugas di beberapa sekolah negeri dan swasta. Sudah lebih dari 4 tahun saya menjalani peran ini, dan banyak pengalaman berharga yang saya temui. Menjadi OPS bukan cuma soal administrasi. Setiap minggu selalu saja ada hal baru: sistem berubah, aturan diperbarui, dan saya harus terus belajar serta beradaptasi. Memang, pekerjaan ini nggak selalu mudah. Kadang menguras waktu, tenaga, bahkan emosi. Tapi saya menjalaninya dengan hati. Ada lelah, tapi juga ada bangga, karena bisa ikut mendukung kelancaran administrasi pendidikan. Lewat blog ini, saya ingin berbagi pengalaman, cerita, dan ilmu seputar dunia OPS. Semoga bisa jadi referensi dan penyemangat buat rekan-rekan operator sekolah di seluruh Indonesia. Yuk, kita terus tumbuh dan berbagi bersama!

Gabung dalam percakapan